Rabu, 07 Maret 2018

Hindari Menjadi Mahasiswa Gagal Total: Kosan, IPK Jeblok, Hamil Diluar Nikah


Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya lulus kuliah dengan IPK bagus atau setidaknya lulus tepat waktu. Dalam satu angkatan, pasti ada saja siswa yang lulus lebih lama dari teman-temannya. Bahkan. ada juga yang dipaksa drop out oleh pihak kampus atau memilih mundur meski kuliah belum selesai. Lantas, apa sih penyebabnya?

Kosan yang bebas

Setelah lulus SMA, banyak orang lebih memilih untuk kuliah di kota besar. Sehingga saat kuliah umumnya mereka tinggal di indekos. Sisi baiknya, tinggal di indekos menuntut seseorang untuk lebih mandiri. Namun, banyak mahasiswa yang menyalahgunakan kebebasan ngekost saat jauh dari tua. Apalagi jika orangtua termasuk orang yang cuek. Kalau sudah begitu, nongkrong atau jalan-jalan hingga larut malam pun tak ada yang merecoki. Akibatnya, kuliah jadi malas-malasan kadang bolos tanpa alasan yang jelas.

IPK jeblok

Menyambung poin pertama, kebebasan yang diraih saat kuliah tak jarang membuat mahasiswa lebih senang bermain. Kuliah bukan lagi menjadi prioritas. Seringkali bolos kuliah karena bangun kesiangan. Kalau sering bolos, otomatis akan ketinggalan banyak materi. Akibatnya, IPK jeblok terus di bawah 3 koma. IPK tinggi memang tak menjamin kesuksesan seseorang. Tapi untuk bisa lulus, setidaknya seorang mahasiwa mencapai IPK minimal yang ditetapkan oleh kampus.

Hamil diluar nikah

Hidup di indekos tak hanya bisa akrab dengan teman lain yang sesama merantau, tapi juga terkadang menjadi ajang kebebasan membawa pacar. Apalagi bila kosan yang dihuni berlabel “bebas”. Penghuninya pun seolah difasilitasi untuk melakukan perbuatan-perbuatan amoral tanpa berpikir konsekuensi buruk yang harus ditanggung.

Tak sedikit mahasiswi yang harus mengambil cuti kuliah karena hamil di luar nikah. Bahkan, ada pula yang lebih memilih berhenti kuliah karena tekanan mental yang tinggi akibat cemoohan teman-teman di lingkungan kampus. Kalau kuliah di kampus ikatan dinas yang mensyaratkan tidak menikah selama menempuh pendidikan, mau tidak mau mahasiswi yang hamil diluar nikah harus drop out.

Gagal skripsi

Padahal tinggal satu langkah lagi meraih kelulusan, nyatanya banyak mahasiswa yang gagal skripsi sehingga tak bisa ikut wisuda bersama teman seangkatannya. Banyak mereka yang terbilang pintar tapi tak mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

Penyebab seorang mahasiswa gagal skripsi bisa karena berbagai hal, namun seringkali dari faktor malas mahasiswa itu sendiri yang kerap “menanti-nanti” untuk menyelesaikan skripsi. Saat waktu sidang semakin dekat, jadinya kewalahan. Bahkan, tak jarang skripsi ini membuat mahasiwa putus asa dan lebih memilih menunda waktu kelulusannya.

Banyak dari mereka yang setelah lulus SMA ingin berkuliah, namun tidak memungkinkan karena keterbatasan ekonomi. Banyak dari mereka yang rela bekerja sambil kuliah hingga tak punya waktu main di akhir pekan.

Untuk itu, kamu yang bisa berkuliah dan setiap bulannnya mendapatkan kiriman dari orangtua sudah sepatutnya bersyukur dan berkomitmen untuk menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya. Lihatlah bagaimana semangat mereka yang menyelesaikan kuliah sambil harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Biaya pendidikan itu kian waktu kian mahal. Maka dari itu, ingatlah bagaimana sulitnya orangtua mencari dana untuk membayar semester dan memenuhi biaya hidup bulanan kamu. Semakin lama kamu lulus, semakin besar pula dana yang harus dikeluarkan untuk biaya kuliah maupun biaya hidup. Kamu tidak mau bukan orangtua kecewa karena kamu menjadi mahasiswa gagal yang putus kuliah?