Beberapa mungkin sudah ada niatan untuk berinvestasi namun bingung ke bidang apa uang mereka akan diinvestasikan. Padahal, semakin dini berinvestasi, semakin banyak waktu untuk dana Anda bisa berkembang untuk memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.
Menyisihkan dana untuk berinvestasi juga dapat menjadi cara untuk lebih bisa mendisiplinkan keuangan agar tidak habis hanya untuk foya-foya.
Saat ini, sudah tersedia beragam jenis investasi di berbagai bidang dengan modal yang mudah diikuti dan terjangkau tak hanya diperuntukkan untuk mereka yang bermodal besar. Berikut adalah 5 jenis investasi yang mudah diikuti:
1. Emas
Emas dari dulu menjadi logam yang banyak diminati masyarakat. Selain bisa dipakai sebagai perhiasan, emas juga bisa menjadi salah satu bentuk investasi yang cukup menjanjikan. Harga emas cenderung stabil dan pasti akan naik dalam jangka panjang. Bersifat likuid, emas sangat mudah untuk dijual kembali dengan risiko investasi yang terbilang minim.
Keuntungan dari investasi emas memang lebih kecil ketimbang investasi yang menjanjikan keuntungan besar seperti saham. Investasi dengan untung besar semacam itu juga membawa risiko kerugian yang besar pula. Oleh karena itu, emas bisa menjadi pilihan investasi yang cocok untuk pemula.
Memulai investasi ini juga cukup mudah mengingat saat ini sudah banyak yang menyediakan jasa penitipan emas atau layanan cicil emas baik itu bank maupun lembaga lainnya dengan modal awal yang terjangkau mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
2. Reksadana
Jenis investasi yang mudah diikuti selanjutnya adalah reksadana. Reksadana cocok untuk pemula yang tidak memiliki waktu maupun pengetahuan terbatas. Skema dari investasi ini adalah dana dihimpun dari masyarakat pemodal untuk kemudian diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi.
Nilai return dari reksadana tidak pasti, namun nilai yang dijanjikan umumnya lebih besar dibandingkan bunga untuk tabungan di bank. Mudahnya lagi, Anda bisa membuka reksadana dengan dana yang terjangkau.
Penting untuk diingat bahwa investasi reksadana beragam jenisnya dengan return yang beragam pula. Semakin tinggi return, semakin tinggi pula risikonya. Agar lebih aman, pilihlah penyedia layanan reksadana yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Deposito
Deposito adalah produk penyimpanan uang di bank dengan sistem penyetoran dan penarikan uang yang hanya bisa dilakukan pada waktu yang telah ditentukan. Minimal dana yang diperlukan untuk membuka deposito memang cukup besar.
Tapi nilai lebihnya, deposito memiliki risiko investasi lebih rendah ketimbang investasi saham. Selain itu, deposito juga menawarkan suku bunga kompetitif yang nilainya lebih tinggi dari bunga untuk tabungan biasa. Nilai return yang diberikan sekitar tiga kali lipat dari bunga tabungan. Kelebihan lainnya adalah deposito termasuk jenis simpanan yang dijamin pemerintah.
4. Properti
Jika Anda memiliki dana yang besar, mengapa tidak untuk berinvestasi di bidang properti? Terlebih bila Anda menemukan lokasi properti yang prospektif untuk masa-masa mendatang. Risiko investasi di bidang ini terbilang cukup rendah dan menjanjikan keuntungan yang menggiurkan untuk investasi jangka panjang.
Hal ini karena properti cenderung mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun, terutama jika lokasinya di pusat perkotaan. Properti juga dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah dengan menyewakannya. Jika Anda perlu modal usaha, properti dapat dijadikan agunan untuk pinjaman di bank.
Investasi properti memang tidak likuid karena butuh waktu lama untuk menjual sebuah properti. Namun, saat berhasil terjual, Anda akan mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang banyak. Selain itu, nilai properti dapat Anda tingkatkan. Misalkan Anda punya sebidang tanah. Anda bisa membangun rumah atau tempat usaha di atas tanah tersebut.
5. P2P Lending
Di zaman serba modern seperti sekarang ini, penyedia layanan investasi juga sudah ada yang berbasis digital. Yang baru-baru ini cukup ramai adalah investasi P2P Lending. P2P Lending sendiri merupakan platform digital yang menjadi perantara antara pihak yang membutuhkan pinjaman dengan pihak yang memberi pinjaman.
Dalam hal ini, pemberi pinjaman adalah investor individu. Dana yang diperlukan untuk memulai investasi dapat disesuaikan dengan kemampuan dan return yang ditawarkan pun cukup kompetitif. Jika Anda berminat mengikuti jenis investasi ini, pastikan memilih penyedia P2P Lending yang telah mengantongi izin OJK.
Setiap bentuk investasi disertai dengan risiko. Pastikan Anda telah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis investasi yang akan Anda ikuti.